Prosiding Jenis dan Keberagaman Makanan Pendamping Air Susu Ibu dengan Kejadian Stunting pada Usia 6–24 Bulan

Mitra Mitra, MM Prosiding Jenis dan Keberagaman Makanan Pendamping Air Susu Ibu dengan Kejadian Stunting pada Usia 6–24 Bulan. Prosiding Widya Karya Pangan dan Gizi. ISSN 978-602-496-031-5

[thumbnail of Jenis dan Keberagaman Makanan Pendamping Air Susu Ibu.pdf] Text
Jenis dan Keberagaman Makanan Pendamping Air Susu Ibu.pdf - Published Version

Download (1MB)

Abstract

Berdasarkan laporan Riskesdas tahun 2013, kejadian stunting pada anak balita di Provinsi Riau sebesar 36,8%, termasuk kategori kronis dalam masalah gizi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis dan keberagaman makanan pendamping air susu ibu (ASI) dengan kejadian stunting pada anak usia 6–24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pambang, Kabupaten Bengkalis. Desain penelitian bersifat kuantitatif analitik dengan pendekatan studi cross sectional, sementara populasi penelitiannya adalah seluruh anak usia 6–24 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pambang, Kabupaten Bengkalis. Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu sebanyak 205 anak berusia 6–24 bulan. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling, sementara pengukuran keberagaman makanan menggunakan individual dietary diversity score (IDDS). Jenis makanan pendamping ASI dikategorikan menjadi makanan olahan, makanan cepat saji, dan campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kejadian stunting pada anak usia 6–24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pambang sebesar 20,5%. Jenis makanan pendamping ASI (MP-ASI), yaitu makanan cepat saji (OR = 8,469; 95%CI = 1,857-38,617), kurang beragamnya makanan (OR = 7,031; 95%CI = 2,068-23,910), asupan energi kurang dari 70% AKG (OR = 5,665; 95%CI = 1,482-21,668), asupan karbohidrat kurang dari 80% AKG (OR = 4,210; 95%CI = 1,074-15,803), dan tidak memberikan ASI eksklusif (OR = 4,246; 95%CI = 1,608-11,204) lebih berisiko untuk menyebabkan terjadinya stunting pada anak balita usia 6–24 bulan. Dinas kesehatan dan puskesmas perlu meningkatkan pemberian edukasi gizi kepada ibu melalui penyuluhan dan konseling gizi pada waktu hamil dan menyusui agar ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan membuat makanan olahan sesuai dengan potensi pangan yang ada di daerah setempat dengan memperhatikan variasi menu MP-ASI untuk mencegah stunting pada balita.

Kata kunci: stunting, balita, MP-ASI, ASI eksklusif

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: STIKes Hang Tuah > S2 Kesehatan Maysarakat
Depositing User: Dr., MKM Mitra Mitra
Date Deposited: 03 Nov 2020 07:19
Last Modified: 03 Nov 2020 07:19
URI: http://repo.htp.ac.id/id/eprint/53

Actions (login required)

View Item
View Item